30 September 2012
Saya bersyukur kami menelusuri hutan kota itu ketika masih musim kemarau. Meski panas, tapi jalan setapak yang dilalui setidaknya lebih mudah dan tak licin.
Semoga akan ada perjalanan selanjutnya, dengan kondisi yang sudah berbeda.
Kali ini kami memasuki hutan kota Universitas Indonesia yang jalur masuknya berada dekat dengan Fakultas Teknik (cerita tentang Hutan Kota UI dengan jalur masuk dekat dari Wisma Makara baca di sini).
Dari jalan raya beraspal di depan fakultas, masyarakat sudah ramai memenuhi ruang terbuka ini dengan beragam kegiatan; bermain bulutangkis, bermain bola, atau menemani sang anak belajar mengendarai sepeda roda dua.
Ada juga yang telah selesai berolahraga dan sedang asyik menikmati santap paginya di warung-warung kecil dadakan. Dadakan karena area makannya hanya berupa bangku-bangku plastik dan meja kayu kecil dan hanya ada saat hari minggu.
Kami melewati mereka dan melangkah menuju area pepohonan, mulai memasuki kerindangan hutan kota di Depok ini. 
Jalur hutan yang kami masuki ini merupakan jalur yang biasa dilalui para pesepeda gunung atau mountain biker. Untuk itulah, sambil berjalan kami harus selalu waspada dan siap siaga menyingkir setiap para pesepeda lewat agar tidak tertabrak, karena laju mereka yang cukup cepat. Jalur ini memang kerap kali digunakan bagi pengendara sepeda amatir yang sekedar ingin merasakan sensasi bersepeda di hutan atau sebagai latihan dan refreshing bagi mereka yang sudah mulai mahir. Beberapa dari pesepeda ini yang sepertinya masih baru, terlihat susah payah mengayuh saat lajur berubah menjadi curam menanjak, sementara temannya yang berada di depan dan sudah berada di area landai akan terus menyemangati sambil memberikan tips cara-menggowes-sepeda-sambil-menanjak-dengan-baik-dan-benar.
Selain para pesepeda, kami juga menjumpai batang pohon yang tumbang dan melintang di tengah jalan. Tutupan hutan dengan pohon tinggi-tinggi ini sekali lagi membuat saya seolah tidak sedang berada di kota. Hmm.. pantas saja burung migrasi pun terkadang singgah di Hutan Kota UI Depok ini.
Tak begitu banyak kupu-kupu yang saya dapatkan saat itu, entah karena tutupannya terlalu rapat, atau kami yang sudah kesiangan. Ada juga beberapa spesies yang gagal dijepret karena terlalu lincah terbang dan saya pun tak berani melangkah lebih jauh di antara semak belukar.
Pada area rerumputan yang lebih terbuka, Eurema sp terlihat semarak beterbangan meramaikan pagi menjelang siang itu. Kupu-kupu yang biasanya sulit dijepret di halaman belakang rumah ini, ternyata cukup ramah didekati. Mungkin karena mereka terlalu sibuk menghisap bunga sehingga tak memperhatikan ada saya di sana yang mendekat secara diam-diam.
Selain kupu-kupu, kami juga menjumpai bunglon kebun, kadal, jamur, dan beberapa spesies tanaman.
Hal yang menarik perhatian kami adalah ketika pada salah satu papan petunjuk arah, ditemukan lambang dengan gambar yaitu telapak kaki hewan, yang tentu berbeda seperti yang biasanya.
Is it dedicated special to Pus Pus? Gukguk yang selama ini jadi maskot kesayangan UKM itu? Entahlah :p
^^^^^^^^^^
Jalan-jalan / berolahraga di hutan kota atau taman kota sekitarmu? ini sedikit tipsnya:
What to bring? Air minum supaya tidak dehidrasi. Bawa botol minum sendiri akan lebih baik supaya mengurangi sampah
What to wear? Pakaian yang menyerap keringat (terutama untuk yang pakai brace), dan lebih baik menggunakan sepatu olahraga supaya telapak kaki tidak terkena duri atau benda lain yang tajam.
What’s not to do? Buang sampah sembarangan tentunya.
What’s to do? Jika sudah cukup jauh berjalan dan lelah, lebih baik berhenti dulu. Jangan lupa juga berhenti sejenak setiap melihat hal menarik, resapi keindahan sekitar sambil menarik nafas dalam-dalam. And you’ll got relaxation.
Oh ya satu lagi!
Tinggalkan hapemu di tas, dan fokuslah pada apa yang ditemui selama perjalanan. Kalaupun ingin memotretnya dengan kamera hape, hindari mengunggahnya secara langsung ke media online supaya tetap fokus.
Selamat berjalan kaki dan menikmati perjalanan!
My blog my pensieve 